Maskapai Saudi Arabian Airlines bakal membuka kembali penerbangan internasional mulai 17 Mei 2021 tepat pukul 01.00 waktu setempat. Kecuali, untuk 20 negara, dan sayangnya itu termasuk Indonesia.
Dikutip dari Arab News, Kamis (22/4/2021), keputusan itu merupakan balasan maskapai Arab Saudi terhadap pertanyaan netizen soal apakah penangguhan perjalanan akan dicabut untuk semua negara lewat Twitter.
“Penangguhan seluruh penerbangan internasional akan dicabut mulai Senin, 17 Mei, pukul 01.00 waktu setempat,” begitulah cuitan Saudi Arabian Airlines.
“Tapi, tidak berlaku untuk negara-negara yang diputuskan untuk menangguhkan perjalanan dari dan ke negara itu akibat wabah virus Corona,” begitu lanjutannya.
Merujuk keputusan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sebelumnya telah mengumumkan untuk menangguhkan masuknya warga negara asing dari 20 negara ke dalam wilayah Kerajaan Saudi. Itu demi memutus rantai penularan virus Corona dan berlaku efektif sejak 3 Februari 2021.
Negara-negara yang warganya dilarang masuk Arab Saudi adalah Argentina, Uni Emirat Arab (UEA), Jerman, Amerika Serikat, Indonesia, India, Jepang, Irlandia, Italia, Pakistan, Brasil, Portugal, Inggris, Turki, Afrika Selatan, Swiss, Konfederasi Swiss, Prancis, Lebanon dan Mesir.
Larangan tersebut mengecualikan warga negara Arab Saudi, juga diplomat asing, praktisi kesehatan, dan keluarga mereka.
Menyikapi ini, Ketua Umum PB FKAPHI memberikan komentar peninjauan ulang keputusan.
“Kita sangat menghormati keputusan Arab Saudi tersebut. Akan tetapi kita juga tidak bisa mengabaikan rasa rindu Umat Islam Indonesia beribadah umrah dan haji. Jadi saya berharap dan bermohon agar Penjaga Dua Kota Suci Yang Mulia Raja Salman dapat meninjau kembali keputusan itu,” harap Affan Rangkuti, yang juga Ketua Ormas Islam PB Al Washiyah dan Wakil Ketua KPEU MUI.
Apalagi Indonesia saat ini sudah sangat gencar dan sekuat tenaga melakukan pemutusan mata rantai wabah Covid-19.
Dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, edukasi kesehatan secara masif dan pelaksanaan vaksinasi.
“Saya kuatir Penjaga Dua Kota Suci Yang Mulia Raja Salman belum mendapat info ini dari para bawahannya. Jadi mohon kiranya Umat Islam Indonesia diberikan izin,” harapnya kembali.