Dilansir dari Siaran Pers Kemendag di Jakarta – Kementerian Perdagangan mendorong pelaku usaha, khususnya usaha kecil, dan menengah (UKM) memanfaatkan lokapasar digital untuk menembus pasar ekspor. Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Ariseplus Indonesia dan Aspenku.com menggelar webinar dengan tema “To Go Global in Digital Era” yang berlangsung pada Jumat (15/10). Turut hadir dalam acara ini, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Morolop Nainggolan dan Ahli Fasilitasi Perdagangan Senior Ariseplus Indonesia James Lenaghan.
Sedangkan hadir sebagai narasumber yaitu Fasilitator Perdagangan Kemendag Resti Diah Utami, Pendiri dan CEO Aspenku.com Rachmat S Marpaung, dan CEO PT Nudira Sumber Daya Indonesia Nursyamsu Mahyuddin. “Pertumbuhan ekonomi digital telah membuka peluang perdagangan secara global. Untuk itu, pelaku usaha, khususnya UKM harus memaksimalkan niaga elektronik untuk menembus pasar ekspor,” Ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada kesempatan terpisah.
Dalam sambutannya, Marolop menyampaikan, niaga elektronik menjadi salah satu media utama perdagangan global. “Oleh karena itu, Kemendag bekerja sama dengan Ariseplus Indonesia membuat kajian mengenai hal tersebut dan secara berkelanjutan akan menyebarluaskan kepada para pelaku usaha. Kemendag juga secara langsung akan berkolaborasi dengan platform digital agar hasil kajian tersebut dapat langsung diterapkan secara nyata,” ungkapnya. Menurut Marolop, saat ini ekonomi digital di dunia, termasuk Indonesia tumbuh sangat pesat. Namun demikian, kontribusi ekonomi digital masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional.
“Pada 2020, kontribusi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp632 triliun atau baru 4 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun, pada 2030 nilai ini diperkirakan tumbuh delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun atau 18 persen terhadap PDB,” jelasnya. Marolop melanjutkan, Kemendag mendorong kontribusi UKM dalam aktivitas ekspor, sekaligus meningkatkan jumlah UKM yang melakukan ekspor sebesar 1.500 UKM ekspor per tahun. Pada 2020, terdapat lebih dari 12 ribu UKM yang melakukan ekspor atau setara dengan 83,26 persen eksportir Indonesia.
“Namun demikian, kontribusi nilai ekspor UKM hanya sebesar 4,39 persen dari total ekspor Indonesia. Hal ini memperlihatkan perlunya inovasi dalam meningkatkan partisipasi UKM Indonesia pada aktivitas ekspor,” kata Marolop. Marolop berharap Aspenku sebagai platform pemasaran digital terus memberikan dukungan kepada pelaku usaha, khususnya UKM untuk dapat memasarkan produknya secara global sehingga terus maju dan berkembang. “Kemendag melalui Ditjen PEN akan selalu siap mendukung pelaku usaha untuk memasuki pasar ekspor melalui niaga elektronik.
Diharapkan kegiatan yang dilakukan kali ini dapat terus berkelanjutan dan menumbuhkan eksportir baru,” imbuhnya. Pada sesi panelis, Resti memaparkan penelitian bersama Ariseplus Indonesia tentang peluang UKM Indonesia di pasar niaga elektronik Internasional. Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran UKM mengenai peluang di niaga elektronik. Sementara dari sisi pemerintah, penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan dan mengkoordinasikan kebijakan strategis terkait perdagangan niaga elektronik.
Sementara Rachmat memaparkan mengenai platform Aspenku. Aspenku merupakan singkatan dari aplikasi penunjang ekspor nasional untuk Indonesiaku. Aspenku didirikan pada 2018 oleh sekelompok profesional yang memiliki pengalaman panjang sebagai eksportir. Saat ini terdapat 13 ribu toko yang terdaftar di Apenku dengan 73 kategori produk dengan lebih dari 20 ribu calon pembeli dari 98 negara. Aspenku bertujuan untuk mempertemukan produsen, produsen, eksportir, dan pembeli yang mencari produk Indonesia berkualitas tinggi dalam satu platform bisnis.
Rachmat menambahkan, Aspenku juga secara rutin mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) setiap tahun. Pada gelaran tahun ini, pameran perdagangan terbesar di Indonesia ini diselenggarakan secara digital. Pameran dilaksanakan secara daring interaktif pada 21 Oktober—4 November 2021 dan secara showcase pada 21 Oktober–20 Desember 2021. “Tahun ini terdapat 60 UKM binaan Aspenku yang mengikuti TEI dengan harapan dan keyakinan akan menjadi langkah menuju pasar global,” pungkas Rachmat.
Sedangkan Nursyamsu memaparkan mengenai program “Ekspor Barengan” melalui platform ekspor digital global. Ekspor Barengan merupakan terobosan untuk mengatasi tantangan biaya pengiriman ke berbagai negara secara bersama.
Sumber : Siaran Pers Kemendag